Tips Cas yang Benar agar Baterai Handphone Tidak Cepat Rusak

Posted by at
Halo para pembaca setia JetroNews. Gimana kabarnya guys? Setelah membagikan postingan mengenai 10 Mitos Keliru Mengenai Cas Baterai Handphone sebelumnya, kali ini saya akan membagikan hal yang yah kurang lebih berhubungan erat dengan postingan saya sebelumnya. Saya yakin bahwa baterai merupakan komponen paling vital dari handphone tidak terelakkan lagi. Tanpa baterai yang bagus, handphone tidak mungkin dapat berfungsi semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, pengguna harus jeli dan tau merawat baterai dengan baik agar lebih awet.


Beberapa dari Anda mungkin menjadikan handphone maupun smartphone untuk membantu mengerjakan banyak keperluan pekerjaan maupun hiburan, mulai dari mengecek e-mail, membaca berita, bermain game, memotret, menonton film, hingga aktivitas dengan berbagai media sosial dan chatting. Sayangnya, dengan banyak fungsi tersebut, kehabisan baterai sering sekali menjadi momok yang ditakutkan orang. Kebanyakan smartphone zaman sekarang memiliki waktu pakai 4-5 jam jika digunakan secara terus-menerus. Tentunya waktu tersebut sama sekali tidak cukup untuk "menemani" aktivitas Anda seharian.

Selama ini, terdapat banyak sekali mitos maupun desas desus mengenai cas handphone yang benar serta beberapa tips yang sering dikemukakan untuk memberi umur panjang pada baterai terhitung menyulitkan. Hal ini tentunya membuat Anda berkata-kata "Pusing kepala Batman" atau "Pusing kepala Barbie" hehehee..

Nah, untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa pusing Anda, berikut beberapa tips men-cas smartphone yang baik dan benar agar baterai bisa berumur panjang :

1. Isi daya beberapa kali dalam beberapa tahapan. 
Saya mengambil contoh dari kehidupan nyata yang mendeskripsikan tips pertama ini, lebih baik berlari sprint dalam beberapa sesi daripada lari maraton dalam satu sesi. Artinya, untuk menjaga sel baterai agar tak "muntah" dengan pengisian, sebaiknya pengisian dilakukan dalam beberapa tahapan. Contohnya dari 25 % sampai 55 % atau dari 40 % ke 75 %.

2. Hindari baterai habis total. 
Banyak mitos yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-cas kembali. Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak berlaku lagi. Smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel.

Kondisi ekstrim berbahaya bagi kesehatan baterai smartphone. Mengisi daya penuh dalam waktu lama tidak baik. Namun, membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai pasti akan perlahan menurun. Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas 50 % atau minimal 20 %. Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu dihabiskan hingga berkisar 1 %, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.

3. Kondisi baterai paling ideal saat 40 %. 
Perlu Anda ketahui bahwa pada presentase 40 % kondisi baterai seimbang. Tidak terlalu penuh, juga tidak terlalu kosong. Pada situasi ini, jangan "paksa" sel baterai dengan melakukan pengisian daya. Lebih baik smartphone digunakan hingga persentase baterai menurun hingga 20 % atau 25 % barulah isi daya.

4. Jangan taruh baterai di tempat panas. 
Baterai akan kehilangan 80 % ketahanannya jika pengguna menempatkannya pada temperatur 60 derajat selama setahun. Pada suhu normal (25 derajat), ketahanan baterai tiap tahunnya juga bakal berkurang secara alamiah sebanyak 20 %. Baterai litium pada kebanyakan smartphone idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius. Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.

Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, meskipun smartphone dalam keadaan mati sekalipun karena panas yang terpapar bisa merusak baterai.

5. Jangan pula tempatkan baterai di tempat dingin.
Jika ingin menyimpan baterai, pastikan tidak mendengarkan mitos-mitos untuk menyimpan di tempat dengan suhu dingin, seperti kulkas. Dampak negatifnya akan sama dengan kemungkinan jika baterai berada pada tempat bersuhu panas.

6. Langsung ke soket listrik
Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan. Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai. Perlu Anda ketahui, metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data atau charger.

7. Jangan biarkan baterai kosong dalam waktu lama. 
Tahukah Anda, jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan "tidur" dan jika tidak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya sel baterai tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian. Maka, saat kapasitas baterai menunjukkan 40 %, pengguna sudah harus siap-siap melakukan pengisian ulang.

8. Jangan di-cas semalaman
Untuk poin ke-8 ini, saya tidak menjamin apa yang akan saya sampaikan itu benar. Hal ini dikarenakan setiap smartphone memiliki kemampuan baterai yang berbeda-beda. Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur tidak baik. Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumya, mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi 0 % atau 100 % secara terus-menerus. Baterai tipe litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak. Meski hal ini tidak terjadi tiap hari, Anda wajib waspada.

9. Jangan pernah berharap baterai bisa hidup selamanya. 
Kita sebagai manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai smartphone. Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun selayaknya manusia yang semakin tua, organ tubuh juga semakin melemah. Ingat, walaupun Anda telah merawat baterai dengan jeli dan benar, setiap baterai punya umur. Untuk itu, janganlah bersedih guys. Sediakan baterai baru demi ketahanan smartphone. Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.

Sekian beberapa tips sederhana yang dapat Anda praktekkan supaya para pengguna smartphone tidak kehabisan duit gara-gara gonta-ganti baterai yang rusak. Selamat mencoba dan apabila Anda memiliki tips lainnya dapat disampaikan melalui kolom komentar. Terima kasih.